Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Inilah 3 Metode Jitu Mendidik Anak Agar Menjadi Penghafal Al-Qur'an Sejak Kecil

RADARKITA.ID - Hafidz atau Hafidzah adalah salah satu harapan besar orang tua terhadap putra putrinya demi masa depan mereka, terutama di zaman menuju akhir ini mayoritas orang tua menginginkan putra putri mereka untuk menjadi salah satu dari Ahlul-Qur’an. Tak heran jika terdapat banyak pondok tahfidz yang berkembang pesat. Bahkan sekolah umumpun juga mengembangkan program tahfidz dalam pembelajaran maupun ekstra kulikulernya demi pendidikan anak yang lebih baik.


Seperti halnya yang dilakukan salah satu sekolah TK (taman kanak-kanak) terbaik di daerah Gondanglegi. TK Al-Rahbhini merupakan salah satu sekolah TK terbaik berlandaskan agama Islam dengan ajaran Ahlusunnah wal Jama’ah. TK dengan berbagai macam program pendidikan yang lengkap dan memiliki perhatian khusus terhadap pendidikan cinta Qur’an dan cinta Rasul sejak dini, dengan adanya program pembelajaran TPQ dan program Tahfidz Qur’an dan hadis pendek dalam setiap pembelajaran, ekstrakulikuler (bengkel kreasi), bahkan kelas khusus bagi anak yang berpotensi menghafal di setiap pagi. 

Taukah bunda?

Anak usia 4-6 tahun bisa menjadi seorang penghafal Qur’an meskipun belum pandai membacanya. Mereka  memiliki potensi untuk menghafal dua kali lipat lebih cepat dari orang dewasa. Bagaimana cara memanfaatkan potensi anak sebaik baiknya? Yakni dengan mendidiknya dan membiasakan mereka mendengarkan ayat al-Qur’an setiap hari. Melalui indera pendengaran mereka memiliki potensi lebih cepat untuk menghafal. Adapun 3 metode yang bisa diterapkan, diantaranya ialah sebagai berikut:

3 Jurus Jitu Mendidik Anak
Ilustrasi antusias anak-anak mendengar penjelasan guru saat dimulainya pelajaran
1. Metode Clasical 

Metode clasical merupakan metode yang dipilih untuk menerapkan pendidikan Tahfidz terhadap anak anak dikarenakan metode ini adalah metode paling simpel dan santai. Dengan memanfaatkan potensi anak yang mudah menghafal dengan pendengaran dan pengarahan lafadz dari asatidzah, anak anak dapat menirukan apa yang dilafalkan asatidzah. Metode ini diterapkan dalam setiap pembelajaran kelas, ekstrakulikuler (bengkel kreasi), bahkan kelas khusus tahfidz. 

2. Metode menghafal dengan isyarah

Metode ini memanfaatkan pendengaran dan pengelihatan anak serta menajamkan ingatan mereka dengan isyarah gerakan pada setiap lafadz. Metode ini dinilai cukup sulit, dikarenakan anak anak harus berfikir dua kali untuk menghafal, meskipun hasil terhadap ingatan anak lebih melekat. 

3. Metode sambung ayat 

Metode sambung ayat merupakan salah satu fariasi guna mengetahui tingkat hafalan anak dan kefokusan mereka dalam hafalan. Metode ini dapat diterapkan dimana saja. Dirumah juga bisa diterapkan bersama orang tua untuk melatih dan mereview hafalan.

Dari ketiga metode tersebut bisa diterapkan di sekolah maupun dirumah bersama orang tua. Dalam pembelajaran tahfidz juga perlu dimengerti waktu terbaik bagi anak untuk menyerap hafalan. Karena anak bisa mudah menyerap hafalan jika keadaan mereka baik dan merasa tidak lelah dengan berbagai kegiatan. 

Inilah 3 waktu terbaik untuk menghafal al-Qur'an 
Adapun waktu terbaik bagi anak usia dini diantaranya:

1). Pagi hari 

Pagi hari sebelum anak anak memulai aktifitas pembelajaran merupakan waktu terbaik bagi mereka untuk menyerap hafalan dan menambah ayat baru. Keadaan anak dipagi hari sangat membantu proses masuknya hafalan dan tingkat kefokusan anak, dimana keadaan mereka segar dan fresh tanpa beban pikiran setelah tidur yang cukup.
 
2). Setelah maghrib

Setelah maghrib merupakan waktu yang baik bagi anak untuk mereview hafalan serta waktu yang baik untuk menerima pelajaran atau ayat baru, dikarenakan setelah maghrib keadaan anak mulai tenang dan refresh setelah kegiatan belajar dan bermain selama satu hari.

3). Sebelum tidur

Sebelum anak tidur dimalam hari baiknya anak didampingi untuk muraja’ah (mengulang-ulang) ayat yang telah dihafal. Karena pendampingan orang tua sebelum tidur dapat mempererat hubungan, serta diwaktu itu keadaan anak butuh kasih sayang untuk diperhatikan. Perhatian yang diberikan orang tua sebelum anak tertidur bisa meningkatkan mood mereka, dan secara otomatis rasa sayang anak terhadap orang tua semakin besar sehingga mereka dapat menuruti ajaran yang masuk sebelum mereka tertidur dan menanamkan niat ingin membahagiakan orang tua mereka. Manfaatkan waktu sebelum anak tidur dengan muraja’ah hafalan dapat mengikat hafalan mereka dan membantu untuk masuknya hafalan baru di pagi harinya.

Demikianlah 3 motede mendidik anak untuk menjadi hafidz atau hafidzah sejak usia dini serta waktu waktu terbaik untuknya.

Posting Komentar untuk "Inilah 3 Metode Jitu Mendidik Anak Agar Menjadi Penghafal Al-Qur'an Sejak Kecil"